Skip to main content

Yom Shishi Puasa

Tadi pagi aku bangun begitu cepat, yaitu pukul 4 pagi. Beberapa menit aku terdiam, mau merenung, tapi pikiranku kurang fokus.

"Daripada nggak ngalakuin apa2, mendingan aku membaca Alkitab", pikirku.

Akhirnya, kuputuskan membaca Alkitab.

Firman Tuhan yang kubaca pada hari ini adalah Bilangan 27.

Temanya bercerita tentang Pengurapan Yosua bin Nun sebagai pengganti Musa oleh Imam Eleazar. Musa diganti sebab dosa yang ia lakukan waktu di gunung Zin ketika hendak mengeluarkan air dari batu (air Meriba), dan juga mengenai pembagian hak waris kepada laki2 atau perempuan.

Firman hari ini, secara pribadi, "kurang menyentuhku", sebab aku merasa tidak mengena ke kehidupanku.

Atau dengan kata lain, bukan menjadi rema untuk saat ini.

Setelah sekian menit, aku pun selesai membaca, dan mataku pun ngantuk lagi.

"Untunglah", pikirku.

Soalnya, pagi nanti - kira2 pukul 8 pagi - aku harus menjumpai Pak Rosman untuk mensahkan bahwa aku telah menjadi mahasiswa bimbingan Bu Ester.

Waktu pun begitu cepat berlalu.

Mataku membelalak, dan segera melihat waktu yang tertera di hpku.

Hah .... ?

Ternyata, waktu sudah menunjukkan pukul 07.14 WIB.

"Aduh, gimana ini ya? Apakah aku harus makan atau nggak? Kalo aku makan, puasa penuh yang kujalani tidak menjadi penuh lagi. Bagaimana ini?

Padahal, ada beberapa hal yang harus kulakukan hari ini yang memerlukan energi yang lebih", pikirku.

Aku merasa bingung. As luck of draw, solusi mendarat di kepalaku.

Aku minum segelas susu saja, tak usah makan, sebab besok adalah Hari Perhentian. Mungkin Tuhan bermaksud aku harus puasa penuh hari ini.

Ya, aku akan melaksanakannya.

Tuhanlah kekuatanku dan kebenaranku.

;)

Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe