Skip to main content

Jangan Berpikir Saat Kepala Panas!

Kemarin, saya baru saja minta ttd kepada dosen (Pak Rosman) untuk pengesahan dosen pembanding dan juga diskusi mengenai jadwal seminar. Tetapi, bapak itu tidak mau nandatangani soalnya tidak etis menurut beliau. Dan bapak itu nyuruh saya minta ttd terlebih dahulu kepada dosen pembimbing saya.

Karena hari masih pagi (< jam 10), saya langsung nge-sms Ibu Esther. Usai sms Ibu tuh, aku segera ke kamar mandi untuk BAK. Tiba2 sebuah getaran muncul dari kantong celanaku. Karena masih dalam keadaan BAK, aku pun memutuskan untuk tidak ngangkatnya. Soalnya saya berpikir juga bahwa itu mungkin teman saya saja, toh nanti bisa ditelpon lagi.

Eh usut punya usut ...

Ternyata telpon tadi tuh adalah dosen pembimbing saya, Ibu Esther.

Aduh ...

"Gimana ini? Apa yang harus kulakuin?", pikirku dalam hati

Aku pun bertanya pada temanku Artika apa yang harus aku lakukan. Ia pun nyuruh aku untuk nge-sms balik ibu itu dan meminta maaf. Sms pun kulayangkan dari hpku, dengan isi berikut.

" Maaf Bu, tadi nggak bisa ngangkat telpon. "

Kebetulan, Clinton salah satu sahabatku lewat dari depanku. Aku pun menceritakan kejadian barusan. Dan menunjukkan padanya sms tadi serta menanya pendapatnya.

"Clin, kek mana pendapatmu tentang sms ku ini?", tanyaku.

"Kalok aku kian Ja, aku buat kiannya alasanku kenapa nggak bisa angkat telpon", tukas Clinton.

"Gini Clin, tadi aku kan lagi di kamar mandi, karena rasaku kurang elok kalok buat alasan lagi di kamar mandi sama Ibu itu, jadinya aku nggak buat alasan kenapa nggak angkat telpon.", jawabku.

Clinton pun mengangguk seraya setuju terhadap pendaptku.

Setengah jam pun berlalu, dan Ibu Esther tidak nge-sms ku balik. Pikiranku pun kacau. Dan mengada2 tentang hal buruk yang mungkin akan terjadi nanti.

Selama satu harian aku pun tidak bisa tenang. Lebihnya lagi, pikiranku terbang melayang menuju ke 'chaos'.

Aku pun tidak dapat menahan air mata yang berada di pelupuk mataku.

Malam pun berganti jadi pagi.

Sebuah kabar baik pun datang lagi melalui sms WA oleh temanku, Clinton.

"Ja, Bu Ester smp hari senin ga ke USU. Tapi kalo mau cepet dpt ttd bisa jumpa ke rumah ibu itu katanya.

Jam 4 bisa kita ksana.

Jl. PON III no. 9 (komp. perumahan di blkg TM Pahlawan jl. S. Raja / blkg pajak Halat)".

Sebuah harapan pun lahir kembali. Dan pemikiran jernih pun datan menghampiri seraya berkata,

JANGAN PERNAH BERKOMPROMI SEKALIPUN DENGAN PEMIKIRAN BURUK, SEBAB KAMU AKAN JATUH DI PANGKUANNYA TIDAK PERDULI SEBERAPA HEBAT KAU MELAWANNYA.

Ya, seperti Yesus berkata,

"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe