cSSi adalah salah satu kelompok yang dibentuk oleh kawan2ku karena seringnya bareng ngerjakan tugas kuliah bersama2.
Memang kalok dilihat ke masa2 yg udah berlalu, 80% waktu ngampusku adalah bersama2 dengan cSSi.
Banyak hal yg kami telah lalui.
Jalan2 ke rumah teman kami Suindriani, makan2 dibandari oleh seseorang atau beberapa orang yang baru saja dapat beasiswa, dan ngadakan acara ulang tahun.
Namun, sudah dari dulu aku sadar bahwa ada beberapa hal yang regang dalam kelompokku, yakni kurangnya waktu untuk bermain bersama, seperti main ludo, main leng, uno, dll.
Kegiatan2 yg kulalui bersama cSSi lebih didominasi oleh kekuatan sebuah dana yg "cukup besar" (makan2). Padahal banyak hal berguna yg bisa dilakukan untuk membuat suatu kelompok jadi solid dengan dana yg minimum.
Dari seluruh waktu bersama terbaik yg kulalui bersama cSSi adalah waktu jalan2 ke Perbaungan - meskipun banyak juga menghabiskan dana.
Jalan2 ke Perbaungan tuh, yg kusorot bukan jalan2nya, tapi waktu bermain "kotor2an" di pantai Mangrove. Di sanalah aku baru merasakan seperti memiliki keluarga baru semenjak aku juga ikut "dilemparkan" ke pantai.
Aku sangat bersyukur atas kejadian itu.
Tetapi....
Setelah dari situ, kebersamaan yg kami lalui kembali ke hal2 membosankan yaitu makan2.
Memang sich, tak dapat dipungkiri bahwasanya acara makan2 bersama adalah sebuah alasan paling mudah untuk ngajak kumpul bersama teman.
Aku tidak mengingkari makan2an yg telah aku makan waktu itu adalah makanan2 yg lezat. Tapi, "rasa kekeluargaan" sangat sedikit aku rasakan pada saat itu.
Usai makan, hal2 yg kami obroli pun itu2 saja. Sebab aku berpikir bahwa nggak ada memang topik lain yg mungkin bisa dijadikan jadi bahan pembicaraan. Dan lebih mengecewakan lagi, aku tidak bisa berbuat apa2 meskipun aku menyadari hal itu.
Aku bersyukur bisa mengenal cSSi. Tak dapat dipungkiri banyak hal yg aku pelajari dari sana.
Namun, satu hal terbesar yang "MUNGKIN" tidak dimiliki oleh cSSi adalah rasa memahami satu sama lain yang berakibat pada lemahnya kesolidan grup ini - meskipun begitu aku adalah bagian dari cSSi.
Dari kelompok ini aku telah mendapat satu jawaban atas masalah keluarga kami tentang kekurangan dalam hal solidaritas.
Ternyata, solidaritas sangat mudah didapat tapi banyak orang "terlalu" enggan/sungkan (gengsi) berusaha untuk mencapainya.
Usaha termudah namun terbaik untuk mencapai SOLIDARITAS adalah BERMAIN BERSAMA TANPA HARUS MENGANDALKAN KEKUATAN SEBUAH DANA.
Meskipun begitu, aku masih berharap kita bisa berkumpul suatu saat nanti.
Akhir kata, aku ucapkan terimakasih kepada teman2ku cSSi yang telah memberikan kesempatan bagiku untuk menjadi bagian dari kalian.
Aku harap kita semua - suatu saat nanti - bisa berkumpul bersama meskipun sebentar dalam keadaan yang sejahtera.
Amin....
Tuhan memberkati kita semua.
Rahayu.
;)