Skip to main content

Puasa Hari Pertama ber-Medsos Ria

Rabu Abu adalah hari pertama masa Pra-Paskah. Biasanya, orang2 beragama Katolik akan melakukan puasa selama masa Pra-Paskah ini berlangsung.

Puasa y mereka lakukan nggak sama seperti orang2 beragama Islam. Orang2 Katolik tidak berpuasa dengan cara tidak makan dan minum. Seperti salah satu teman saya y beragama Katolik, Clinton, y pernah berbagi pada saya tentang cara ia berpuasa. Ia berpuasa dengan cara mengganti lauk2 y biasanya ia makan di hari2 y bukan hari di masa Pra-Paskah. Contohnya, ia sering makan pake lauk daging ayam, jadi kalok di hari masa Pra-Paskah, ia menggantinya dengan dencis, ikan teri, dll - pokoknya bukan daging ayam.

Intinya, bagi orang2 beragama Katolik, puasa itu adalah melepaskan diri dari kemelekatan. Objek kemelekatan y dipilih itu bebas bukan soal makan dan minum doank, tapi bisa aja tentang sesuatu hal y nggak berbentuk fisik, seperti kebiasaan. Kesimpulan ini saya peroleh dari salah satu teman pesbuk saya.

Y menjadi objek kemelekatan saya sesuai dengan apa y saya alami adalah "media sosial (medsos)".

Kenapa saya memilih media sosial? Soalnya, beberapa minggu terakhir ini saya bisa dibilang "kecanduan" bermedia sosial. Tidak kurang dari 8 jam sehari saya ngabisin waktu di dunia medsos. 8 jam bro?? Gila kan?? Akhirnya hari2 saya nggak produktif jadinya. Nggak ngapa2in. Makan - minum - tidur. << itu aja y saya lakuin kurang lebih 14 hari.

Mengetahui hal itu, saya pun memutuskan untuk berpuasa di masa Pra-Paskah ini.

Puasa ber-Media Sosial ini saya lakuin dengan cara berikut:

1. Bermedsos ria cuman 30 menit doank.
2. Jam mulai bermedsos di atas jam 8 malam.
3. Medsos y dimaksud tuh, pesbuk dan instagram.

Hari ini, Sabtu, 17 Februari adalah hari pertama saya puasa bermedsos.

Tampaknya sih berjalan dengan lancar meski saya kecolongan 15 menit (soalnya mau aplot status ke pesbuk sebagai memory - Hehehehe).

Intinya sih, saya besyukur dengan puasa hari ini.

Selamat menjalankan puasa ber-medsos buat saya. GBU.

;)

Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe