Skip to main content

Masa SMA vs Masa Kini (Cita-Cita)

Sewaktu saya merapikan kamar, saya menemukan selembar kertas yang sudah usang. Ternyata, kertas ini adalah kertas yang pernah saya simpan ke dompet saya sewaktu masa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kertas ini bisa dibilang peninggalan yang istimewa dari masa-masa SMA saya ketika itu. Kenapa emangnya? Mungkin anda bertanya demikian.

Kertas ini adalah suatu bukti yang menyatakan bahwa sewaktu saya masih SMA, hidup saya penuh dengan mimpi-mimpi. Mimpi-mimpi besar. Mimpi2 yang bisa membuat saya lupa waktu, lupa karena menjomblo, lupa makan (telat makan), dlsb. Hehehehehe.

Apa sih mimpi2 yang membuat saya sampai seperti itu?

Inilah mimpi2 itu.

---

Cita-citaku

1. Sekolah di University of Harvard (pengen sekolah disini agar bisa dihormati banyak orang).

2. Menemukan konsep matematika yang digunakan di seluruh dunia (kayaknya ini dimotivasi oleh rasa kagum saya pada Teori Relativitas Einstein yang mendunia)

3. Memiliki perusahaan terbesar di dunia (pastinya ini dimotivasi oleh perusahaan besar Microsoft punya Bill Gates).

4. Mampu memperkerjakan jutaan orang di seluruh dunia dengan gaji yang cukup untuk membiayai hidup (Hahahah, ketawak saya membaca ini sekarang. Benar2 absurd banget).

5. Motivator tentang kehidupan yang hebat (motifnya karena Pembicara nya yang menggugah hati saya waktu itu. Pembicaranya bercita2 jadi Menteri Pendidikan. Meskipun belum kesampaian, ia tidak pernah menyerah).

---

Itulah isi kertas yang sudah usang itu.

Rasanya pengen tertawa dan pengen menangis sekeras2nya. Kenapa? Semuanya itu saya rasa benar2 berlebihan. Holan angan-angan. Kagak mungkin bisa terjadi.

Saat ini, semuanya sudah berubah. Mimpi-mimpi itu telah saya kubur dalam2 dan hanya menjadi kenangan belaka untuk melihat betapa naifnya saya kala itu.

Kini, mimpi atau cita-cita saya sudah sangat sederhana sekali.

Saya hanya pengen menjadi,

"Seorang yang mandiri. Yang bisa ngurus diri sendiri, masak sendiri, ngurus berkas2 kuliah sendiri, jalan2 ke suatu tempat sendiri, biayain hidup sendiri, cari kerja sendiri tanpa bergantung pada orang lain, bersosialisasi dengan orang2 tanpa rasa takut, berani nembak gadis yang disuka - tidak lagi nyembunyiin perasaan terus menerus, mencoba hal2 baik sendiri tanpa takut dicemooh orang lain, dll."

Beda amat kan cita2 saya di masa SMA dengan masa kini?

Kalau kamu sendiri bagaimana?

;)

Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe