Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2019

Jakarta?? Hidupku Sangat Sial

Sebentar lagi aku (mungkin), kakak, dan Ibu akan pergi ke Jakarta untuk menghadiri acara wisuda adik saya. Acara tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 29 Mei nanti. Kakak berpesan pada saya bahwa saya 'akan' tinggal disana. Saya merasa takut dan bingung. Kenapa? Saya merasa belum siap untuk merantau. Mental saya belum siap. Saya takut tidak mendapatkan pekerjaan dengan segera. Saya juga merasa sangat segan sekali menjadi  penumpang di rumah keluarga. Saya takut menjadi penambah beban bagi mereka. Meskipun begitu, tinggal di kampung pun saya merasa bingung juga. Kenapa? Saya belum mendapatkan pekerjaan tetap yang punya pendapatan setidaknya menghidupi diri saya sendiri. Pendapatan itu sangat kecil dan tidak menentu. Saya mengajar les. Memang sih, bayaran per pertemuan adalah 40 ribu, tetapi saya seringkali takut pergi soalnya sangat segan untuk menghadapi orang lain. Saya takut membuat orang kecewa. Sebenarnya, saya sangat pengen pergi jauuuuuhh sekali dari rumah ini. Sa

Drama Korea The Banker

The Banker, saya rasa adalah salah satu drama korea terbaik yang pernah saya tonton. Sudah banyak drama korea yang telah saya tonton. Tapi, drakor ini sangat menarik. Kenapa? Drakor ini bercerita tentang bagaimana kehidupan di Bank dan juga hal2 yang terkait dengannya. Banyak hal yang disajikan dalam drama ini. Ada integritas, kesetiaan pada prinsip, persahabatan, kasus korupsi, kejahatan perusahaan konstruksi, keserakahan akan kekuasaan. Ada 3 tokoh utama dalam drakor ini. 1. Presdir Kang Sam Do Figur ini sebnarnya membuat saya bingung pada awalnya. Saya bertanya2 apakah ia juga haus akan kekuasaan? Sebab orang2 yang bertentangan dengan pemikirannya selalu berhasil ia kalahkan. Tapi, banyak keputusan yang ia ambil seolah2 kontroversi dengan keselamatannya. Karena itu saya bingung. Setelah melalui episode yang panjang, sekitar episode 20an, saya menyadari bahwa keinginan beliau bukanlah untuk berkuasa selamanya, tetapi untuk menyelamatkan Bank Daehan. Ia pernah berkata bahwa, &q

Perpisahan Kelas IX SMPN 1 Dollksanggul

Sekitar pukul 10 pagi saya dan Ibu tiba di SMPN 1 Doloksanggul. Tampak di hadapan saya, seluruh siswa duduk di teras kelasnya masing-masing. Dan ada yang berpakaian bebas. Ada apa ya? tanya saya dalam hati. Saya dan Ibu pun mencari tempat duduk di teras ruangan yang tepat berada di sebelah Kantor Sekolah. Terdengar pembicaraan dari guru bahwa hari ini adalah perpisahan bagi kelas IX. Ohh begitu toh. Untunglah, saya merasa lega sebab saya akan terhibur sedikit. Acara pun dimulai dengan kata sambutan dari siswa kelas VII. Seorang gadis bertubuh pendek. Saya merasa 'iri' dengannya sebab ia bisa begitu pede memberi kata sambutan padahal ia masih kelas VII. Sedangkan saya sewaktu  masih seumur dia, hanya menjadi pendengar saja bahkan hingga kini. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti, vokal grup/solo dari siswa maupun guru, dance, dan tortor. Melihat para siswa melaksanakan kegiatannya masing2 baik dance, dan vokal grup, saya malah jadi berkecil hati bukannya terhibur