Skip to main content

Catatan Les Privat Minggu 22 September 2019

Catatan les privat kali ini adalah tentang jumlah pertemuan dan tentang perkembangan murid bimbingan gua.

1. Manalu
Saya agak bingung mau ngajarin apa sebenarnya ke si anak SMP. Kemampuannya adalah di atas rata2. Tapi, kelemahannya adalah dia cuman belajar untuk ngerjakan tugas doank. Jadi, apa yang gua ajarin nggak akan memberikan dampak yang signifikan padanya. Aku jadi merasa bersalah apabila dia tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Yang gua pengen dari adik ini adalah dia harus bisa belajar sendiri agar ia bisa lebih pintar lagi. Kemampuan dia mirip ke gua ketika SMP, punya potensi besar tapi kurang rajin.

Sedangkan dengan abangnya, aku merasa abangnya mendapat hal yang signifikan terkhusus dalam bagian Kimia. Matematika2 akhir2 ini jarang kami bahas.

Oh ya, jumlah pertemuan kami sudah 3 kali.

2. Nainggolan
Dia memanggil Tulang sama gua, jadi dia bere gua. Bere gua ini, dia punya minat belajar. Hanya saja pemahaman dasarnya banyak bolongnya. Hampir 90%, materi pelajaran kelas 7 nya belum ia kuasai. Karenanya, gua ngajarin dia dari pelajaran kelas 7 meski ia sudah kelas 9. Masalahnya sama lagi, dia nggak punya inisiatif juga belajar di rumah. Jadi apa yang gua ajarin menurut gua hanya akan tercerap 5% doank. Selain kemampuan dia tidak begitu baik. Masih pas pas an untuk bagian Matematikanya. Padahal, targetku harus bisa tuntas buku Matematika kelas 7 selama 1 bulan. Kalo begini, setengah tahun pun ini nggak bakal kelar. Gua sebenarnya pengen buat tugasnya di rumah cuman takutnya makin membebani dia, soalnya kelas 9 sekarang PR pasti padat. Dan gak ada juga jaminan PR yang gua berikan akan ia kerjakan, maupun meningkatkan kemampuannya.

Oh ya, jumlah pertemuan kami sudah 4 kali.

3. Hotel Bersama
Ada 2 anak yang gua ajarin disini. Satunya anak kelas 3, dan satunya kelas 7. Si anak kelas 3, termasuk anak punya minat belajar (kalo diajarin), sedangkan yang kelas 7, cuman pengen ngerjakan PR doank. Cuman buka buku matematika, ia pasti langsung 'yawning' atau menguap. Sama kayak gua kalo belajar Fisika dulu di SMA dan Analisis Real di kampus dulu. Cuman gua punya ide untuk satu ini. Karena ini menurut gua mempengaruhi alam bawah sadarnya.

Gua akan nyuruh dia menulis di sebuah buku, setiap pertemuan yaitu

"Matematika Itu Mudah"

Begitu juga adiknya, hanya saja yang ditulis beda. Kalo adiknya menulis tentang

Perkalian  1 sampai 10.

Kalo pertemuan dengan mereka berdua, benar2 rutin. Kagak ada yang bolong. 3 kali seminggu.

Oh ya, pada hari Kamis, 19 Sept 2019 untuk pertama kalinya gua pergi ke hotel ini naik motor sendirian. Kagak diantar. Semoga ini mengubah mindset gua sedikit demi sedikit tentang dunia luar. Pengen minta perlindungan kepada Tuhan, tapi gua udah gak beriman kepada Tuhan lagi. Soalnya, gua gak yakin tentang-Nya. Gua hanya bisa bersikap realistis aja. Kalo gua kenapa-napa, berarti itu udah nasib gua.

#cmiiw

Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe