Catatan les privat kali ini adalah tentang jumlah pertemuan dan tentang perkembangan murid bimbingan gua.
1. Manalu
Saya agak bingung mau ngajarin apa sebenarnya ke si anak SMP. Kemampuannya adalah di atas rata2. Tapi, kelemahannya adalah dia cuman belajar untuk ngerjakan tugas doank. Jadi, apa yang gua ajarin nggak akan memberikan dampak yang signifikan padanya. Aku jadi merasa bersalah apabila dia tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Yang gua pengen dari adik ini adalah dia harus bisa belajar sendiri agar ia bisa lebih pintar lagi. Kemampuan dia mirip ke gua ketika SMP, punya potensi besar tapi kurang rajin.
Sedangkan dengan abangnya, aku merasa abangnya mendapat hal yang signifikan terkhusus dalam bagian Kimia. Matematika2 akhir2 ini jarang kami bahas.
Oh ya, jumlah pertemuan kami sudah 3 kali.
2. Nainggolan
Dia memanggil Tulang sama gua, jadi dia bere gua. Bere gua ini, dia punya minat belajar. Hanya saja pemahaman dasarnya banyak bolongnya. Hampir 90%, materi pelajaran kelas 7 nya belum ia kuasai. Karenanya, gua ngajarin dia dari pelajaran kelas 7 meski ia sudah kelas 9. Masalahnya sama lagi, dia nggak punya inisiatif juga belajar di rumah. Jadi apa yang gua ajarin menurut gua hanya akan tercerap 5% doank. Selain kemampuan dia tidak begitu baik. Masih pas pas an untuk bagian Matematikanya. Padahal, targetku harus bisa tuntas buku Matematika kelas 7 selama 1 bulan. Kalo begini, setengah tahun pun ini nggak bakal kelar. Gua sebenarnya pengen buat tugasnya di rumah cuman takutnya makin membebani dia, soalnya kelas 9 sekarang PR pasti padat. Dan gak ada juga jaminan PR yang gua berikan akan ia kerjakan, maupun meningkatkan kemampuannya.
Oh ya, jumlah pertemuan kami sudah 4 kali.
3. Hotel Bersama
Ada 2 anak yang gua ajarin disini. Satunya anak kelas 3, dan satunya kelas 7. Si anak kelas 3, termasuk anak punya minat belajar (kalo diajarin), sedangkan yang kelas 7, cuman pengen ngerjakan PR doank. Cuman buka buku matematika, ia pasti langsung 'yawning' atau menguap. Sama kayak gua kalo belajar Fisika dulu di SMA dan Analisis Real di kampus dulu. Cuman gua punya ide untuk satu ini. Karena ini menurut gua mempengaruhi alam bawah sadarnya.
Gua akan nyuruh dia menulis di sebuah buku, setiap pertemuan yaitu
"Matematika Itu Mudah"
Begitu juga adiknya, hanya saja yang ditulis beda. Kalo adiknya menulis tentang
Perkalian 1 sampai 10.
Kalo pertemuan dengan mereka berdua, benar2 rutin. Kagak ada yang bolong. 3 kali seminggu.
Oh ya, pada hari Kamis, 19 Sept 2019 untuk pertama kalinya gua pergi ke hotel ini naik motor sendirian. Kagak diantar. Semoga ini mengubah mindset gua sedikit demi sedikit tentang dunia luar. Pengen minta perlindungan kepada Tuhan, tapi gua udah gak beriman kepada Tuhan lagi. Soalnya, gua gak yakin tentang-Nya. Gua hanya bisa bersikap realistis aja. Kalo gua kenapa-napa, berarti itu udah nasib gua.
#cmiiw