Skip to main content

Cafe Baru di Doloksanggul

Sekitar pukul 4 sore tadi, aku, kakak, dan Ibu berkunjung ke rumah Namboru Yudika. Aku kan belum pernah liat rumahnya, sekalian pengen beli Cover sama antigores tablet ku.

Sesampainya disana, kami hanya menemui Ueng, anak terkecil kedua. Katanya, Namboru sama borunya lagi ada urusan di luar kota, Parsoburan.

Oya, kakak juga membelikan goreng, dan kami memakannya dan singgah sebentar doank disana. Kira-kira 15 menit doank.

Selanjutnya, kakak membawa kami ke cafe baru, yang bernama Tondongta, yang berada di jalan Letkol. Hanya beberapa rumah dari mantan murid privatku, Tarmizi. 

Adapun pesanan kami adalah Strawberry, Milo Dino, Banana Roll, dan Pisang goreng, sedangkan untuk Ibu adalah jus terong belanda tanpa gula. Gula yang kami pakai adalah Diabetasol yang aku ambil dari rumah. 

Pendapatku tentang menu di cafe sana, ya biasa saja. Rasa makanan dan minumannya tidak begitu spesial. Terkhusus, dengan minuman strawberrynya, kurang enak. Belum memenuhi standar minuman cafe kurasa (pendapat pribadiku ya). Rasanya seperti susu dan ada sedikit perisa strawberrynya. Dan susunya yang paling dominan.

Pisang gorengnya dibuat dari pisang yang digoreng begitu aja, dengan sedikit lapisan tepung. Kayak pisang yang dikupas lalu dimasukkan ke dalam penggorengan. Dan dilumuri kecap (kalo gak salah).

Banana rollnya, di dalamnya pisang dan kayak ada kulitnya. Seperti kulit piscok yang sering kakak jual. Hanya saja banana roll ini lebih kecil, kira2 7 cm. Dan ditaburi keju juga dengan pisang gorengnya.

Sekarang desain interiornya, terlalu sepi kurasa. Nuansanya kurang padat gitu. Sedangkan kursinya udah cukuplah karena dibeli semua. Waktu ngambil foto, tidak keliatan uniknya cafe itu. Gak nampak simboliknya. Hanya saja, letak cafe ini lumayan strategis, soalnya berada tepat di depan gereja HKBP Pargodungan Doloksanggul.

Akhir kata, aku memberikan nilai 5 dari 10 untuk cafenya. Saranku, ditambahin spot foto disana sebagai simboliknya, dan menu minumannya kurang unik. Buat aja, satu varian minuman yang belum ada di cafe2 lainnya, tapi pastinya harus enak juga ya. Salam damai. 😊

Sok banget gua ya. Ngereview warung orang. Emangnya gua siapa? 😭🙏

Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe