Sungguh, aku kesal banget dengan diri gua saat ini. Aku begitu penakut. Aku takut berhubungan dengan orang-orang. Aku takut membuat makin banyak orang yang kecewa padaku. Kakakku aja sangat membenciku. Makanya, aku makin menjauhkan diri dari kumpulan orang-orang.
Orang-orang sangat sulit memahami diriku. Aku aja tidak bisa memahami diriku sendiri.
Tapi, apakah kamu tahu? Ketika aku menyendiri, hidupku lebih bermakna. Setidaknya itulah yang kurasa.
Begini. Ketika kakakku tidak di rumah, aku selalu belajar memasak. Beda dengan ketika dia di rumah, keinginanku belajar masak gak ada. Aku sebenarnya pengen belajar masak sama dia, tetapi dia itu tidak ramah, suka marah-marah. Makanya malas banget belajar sama dia. Ketika sendiri, enak banget belajarnya. Kalo salah, ya gak ada yang marahin. Kalo gagal, ya tinggal dicoba lagi.
Memangnya kamu gak butuh apresiasi?
Aku butuh sih, tapi gak harus. Soalnya, yang terpenting buatku, apa yang kupelajari jadi makin lebih baik.
Kenapa kamu kesal dengan dirimu?
Ya, yang paling utama bukan karena aku pengangguran. Tapi, karena aku begitu penakut.
Apa yang kamu takutkan?
Aku takut dibunuh (mati) SEBELUM cita-citaku tercapai.
Memangnya apa cita-citaku?
Pengen membuat sebuah karya yang indah.
Karya apa yang hendak kamu buat?
Buat sebuah hal yang mendunia, seperti film.
Film seperti apa yang pengen kamu buat?
Film kayak Kimi No Nawa.
Apakah kamu punya cita-cita lain?
Punya, tapi cita-cita ini bisa berhasil bila cita-cita yang pertama berhasil. Kalo kata lainnya sih, ya punya banyak duit.
Apa saja cita-cita lainmu itu?
Membuat warung digital, museum seni, dan terakhir membahagiakan gadis yang kucintai.
Apakah kamu sudah punya rencana bagaimana untuk mencapai semua impianmu itu?
Sudah. Syarat pertama dan terutama dan memang sangat mutlak adalah aku harus menjadi seorang pemberani.
Memangnya kamu tidak tahu cara menjadi pemberani?
Tahu, tapi biasanya aku menjadi berani karena terpaksa. Sebenarnya, aku bisa menjadi pemberani, tapi rasa takutku akan membuat kegagalan/kesalahan lebih besar sehingga aku selalu membatalkan niat itu.
Ohya terakhir, aku pengen bertanya kepada yang sedang membaca ini.
Bagaimana aku dapat menghilangkan rasa takutku akan pembunuhan, pencurian, penipuan dan pengkhianatan? Soalnya itulah semua hal yang membuatku takut untuk menjadi berani. Kalo secara realita, itu semua gak bakal bisa dihilangkan dari lingkugan hidup. Apakah mungkin buatku menghilangkan trauma akan hal itu?