Skip to main content

Menikah adalah Perangkap

Menikah adalah perangkap. Perangkap terhadap beban yang lebih besar. Kenapa banyak orang tidak bisa menahan diri untuk tidak menikah sih? Apakah karena libido terlalu besar? Tidakkah mastur**** bisa jadi pilihan? Takut dosa? ANJINGLAH. Membunuh tidak takut dosa, tapi ketika mastur**** takut dosa. MUNAFIK. Yap, orang2 yang berkata demikian tidak boleh dipercaya.

Orang-orang yang demikianlah, biasanya setelah punya rumah tangga, ada anak, menelantarkan keluarganya. Anak terlantar, biasanya jadi kriminal. 

Menikah bukanlah hal mudah. Kenapa orang-orang sangat mudah menyuruh orang lain untuk menikah? Dipikir hal itu, hal main-main apa?

Menikah tidak menjamin apapun. Sekali lagi kuulangi. MENIKAH TIDAK MENJAMIN APAPUN. 

Orang yang berkata bahwa menikah dapat membawa kebahagiaan, itu terlalu naif. Berapa banyak kejahatan yang disebabkan oleh pernikahan? Banyak (meski aku tidak punya datanya).

Menikah tidak menjamin kebahagiaan apalagi. Menikah bagiku hanyalah PERANGKAP dari hawa nafsu. Ia terlihat indah di luar, tapi merusak di dalamnya. Melukai segala lini.

Menikah ketika usia sudah cukup adalah pembodohan terbesar sepanjang masa.

Kalo ditanya, apakah aku akan menikah suatu saat nanti?

Tergantung.

Aku akan menikah ketika aku sudah siap untuk segala hal. Baik materi, kesehatan, apalagi mental.

Menikah bagiku adalah jalan yang kamu tempuh ketika kamu sudah bosan dengan segala ego pribadimu, atau lebih tepatnya kamu sudah tidak punya hal lain lagi yang harus kamu penuhi untuk dirimu pribadi.

Menikah bagiku adalah membahagiakan orang lain bukan lagi diriku sendiri. Ya, kalo aku juga bahagia, itu namanya keberuntungan. Menikah bagiku adalah saat aku SUDAH SIAP DENGAN SEGALA KEMUNGKINAN YANG TERBURUK yang akan terjadi ketika pernikahan telah dijalani.


Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe