Skip to main content

Stroke Kah? Ibu Hampir Terjatuh - Jumat, 9 Oktober 2020 | Mother Collexion

Pukul tengah sebelas tadi aku melihat Ibu sedang berpegangan ke kulkas. Aku kira Ibu hendak membuka freezer, ternyata Ibu hendak jatuh. Dengan segera aku menahan Ibu dengan memegang tangannya dan menyuruhnya duduk di kasur yang ada di ruang tamu. 

Panik. Aku begitu panik. Aku mengira ini mungkin serangan stroke. Lalu, aku mengambil tensimeter untuk mengukur tekanan darah Ibu. 144/100. Aku menduga Ibu memang kena serangan stroke.

Lalu, kuajak Ibu ke dapur untuk makan agar segera memakan obatnya. Kubiarkan Ibu duduk di kasur dan meminta kakak yang sedang di kamar tidur untuk menjaganya sebentar, sedangkan aku membawakan makanan Ibu. Sebanyak lima suap kakak berikan pada Ibu, dan aku membawakan obat Ibu, Amlodipine 5mg.

Kuberikan 1 buah pada Ibu, namun Ibu kesulitan memasukkannya ke dalam mulutnya. Biasanya, Ibu melemparkannya dengan tangan kanannya, namun kali ini sepertinya Ibu kesulitan melakukannya. Ibu hanya memasukkannya ke dalam mulutnya tanpa melemparkannya. Air minum kuberi tapi Ibu sempat mencicipi obat tersebut dalam lidahnya dan merasa kepahitan. Kuminta Ibu untuk membuangnya saja. Dan kuberikan satu buah lagi. Untuk yang kedua juga, Ibu tidak melemparkannya juga. Namun, untung saja Ibu bisa menelannya. Aku sudah begitu takut, kalo kalo Ibu tidak mampu menelannya, akan berakibat fatal. 

Kakak pun menyarankan agar membawakan Ibu ke rumah sakit, namun aku menahannya untuk mencari informasi terdahulu sebelum membawa Ibu. "Penanganan pertama pada stroke", kalimat itu kuketikkan dalam browserku. Informasi yang kuperoleh adalah 'jangan panik, dan segera membawa yang sakit ke rumah sakit untuk meminimalisir saraf yang rusak. Sebab ketika orang terkena stroke, sel saraf di kepala terputus sedikit demi sedikit'.

Setengah jam pun berlalu, dan aku tidak melihat perubahan pada Ibu, aku dan kakak memutuskan untuk membawa Ibu ke Rumah Sakit. Kami mengambil kursi roda untuk membawa Ibu ke pinggir jalan untuk dipindahkan ke becak. Kebetulan hari ini adalah hari Jumat, banyak kendaraan di tengah jalan, sehingga tidak memungkinkan untuk membawanya menggunakan mobil.

Tengah dua belas aku tiba di Rumah Sakit. Ibu dan kakak sudah berada di ruang UGD. Ibu terlentang disana, tubuh bagian kanannya sulit digerakkan, dan bicara pun hanya dengan suara pelan.

Kukira dokter akan datang pada pukul 2 siang, tapi ternyata tidak sama sekali. Dokter hanya memberikan resep melalui perawat. Keluhan yang kami sampaikan pada perawat adalah tidak bisa berjalan, dan riwayat penyakit gula dan stroke. Perawat menyampaikan bahwasanya Ibu didiagnosa penyakit stroke.


Popular posts from this blog

Wakare No Yokan by Teresa Teng (English & Indonesian Translation)

Kali ini, saya hendak berbagi terjemahan lirik lagu Wakaren No Yokan (Teresa Teng). Sebetulnya, lagu Wakare No Yokan ini berbahasa Jepang. Tapi, alunan melodi lagu ini telah menggugah hati saya untuk mencari makna yang terkandung dalam lagu ini. Pertama2, saya mencari terjemahan lirik lagunya dalam bahasa Indonesia melalui Googel. Nggak ketemu. Lalu, saya berpikir sejenak. "Gimana ya bisa menemukan terjemahannya?" Sebuah ide pun tiba2 muncul di kepala saya. English translation. Saya pun mengetikkan kata kunci ini di Google. " English translation of Wakare No Yokan by Teresa Teng ." Beruntung, saya pun menemukannya dari alamat di bawah ini. Wakare No Yokan - Teresa Teng (English Translation) Thanks a lot for the admin who share that translating for us. Lets see my translation! Please comment, jika anda menemukan terjemahan y kurang cocok atau pun y salah. Arigatto! Wakare No Yokan - Teresa Teng Presentiments of a Break-up Firas

Puisi 3 Hari | Part 3

Para Pemberani dan Aku Masa depan ada di tangan kita sendiri Kata mereka para pemberani Para pemberani lagi mikirin bagaimana bangun rumah bersama anak istri Sedang aku lagi mikirin bagaimana rasanya pacaran walau hanya sekali Mereka para pemberani lagi nyicil mobil pribadi Sedang aku lagi nyicil kartu triji Mereka para pemberani setiap tahun ngirimin duit belasan kali Sedang aku lagi nabung duit buat beli rambutan setali Mereka para pemberani ngasih duit buat donasi Sedang aku minjam duit buat beli nasi Mereka para pemberani waktu liburan travel ke luar negeri Sedang aku waktu liburan travel di kamar terkunci Mereka para pemberani sibuk setiap hari untuk mengembangkan diri Sedang aku sibuk setiap hari menambah aib pribadi Terlalu malu aku menuliskan gambaran diri Sebab yang ada hanya memalukan diri sendiri Ah, para pemberani aku pengen menyandarkan diri Kepada kalian para ... Bingung mau nulis apa lagi. Gaya penulisan puisi ini terinspirasi dari tulisan Najwa Shihab dan Abdur Rasyad (

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe