Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2019

Catatan Les Privat Minggu 29 September 2019

Soal jumlah pertemuan, rinciannya sebagai berikut 1. Jalan Maduma udah 5 kali (sebenarnya udah 6 kali, tapi karena 1 pertemuan cuma 1 jam Kamis lalu, gua gak ngitungnya. Lagipula nggak banyak yang gua ajarkan buat si anak SMA itu). 2. Jalan Letkol GA Manullang. Untuk minggu kemarin (22 sd 28), hanya 1 kali pertemuan saja. Jadi totalnya, masih cuma 5 pertemuan sampai minggu ini. Soalnya dia lagi outbond . 3. Pasaribu. Tiap hari masuk, tapi gua udah mulai bosan. Soalnya gua diminta cuman ngerjain PR mereka. Bukannya sulit. Tapi gua gak suka kalo mereka nggak nambah ilmunya selama gua ajarin. Memang sih gua akuin, gua masih pemula. Gua kagak tahu bagaimana mengajar yang benar. Gua jadi merasa bersalah ketika menerima duit ketika murid yang gua ajarin gak nambah ilmunya. Oh ya, ada satu tambahan lagi. Gua kemarin kan dapat banyak ebook yang bagus2. Tapi, gua jadi kagak fokus dibuatnya. Sehingga buku fisika yang udah gua pelajarin sampe Bab 3, gak sempat lagi gua pelajarin. Padahal, te

Catatan Les Privat Minggu 22 September 2019

Catatan les privat kali ini adalah tentang jumlah pertemuan dan tentang perkembangan murid bimbingan gua. 1. Manalu Saya agak bingung mau ngajarin apa sebenarnya ke si anak SMP. Kemampuannya adalah di atas rata2. Tapi, kelemahannya adalah dia cuman belajar untuk ngerjakan tugas doank. Jadi, apa yang gua ajarin nggak akan memberikan dampak yang signifikan padanya. Aku jadi merasa bersalah apabila dia tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Yang gua pengen dari adik ini adalah dia harus bisa belajar sendiri agar ia bisa lebih pintar lagi. Kemampuan dia mirip ke gua ketika SMP, punya potensi besar tapi kurang rajin. Sedangkan dengan abangnya, aku merasa abangnya mendapat hal yang signifikan terkhusus dalam bagian Kimia. Matematika2 akhir2 ini jarang kami bahas. Oh ya, jumlah pertemuan kami sudah 3 kali. 2. Nainggolan Dia memanggil Tulang sama gua, jadi dia bere gua. Bere gua ini, dia punya minat belajar. Hanya saja pemahaman dasarnya banyak bolongnya. Hampir 90%, materi pelaja

Agar Saudara Kandung Harmonis

Film Lion yang kutonton barusan  dari negara India (2016) memberikan sebuah inspirasi bagiku setelah melihat kekompakan dua saudara abang adik.  Mereka kayaknya terpaut sekitar 4 tahun ke atas. Mereka berdua saling menyayangi, menjaga dan membantu. Aku sangat iri melihat keakraban mereka, sedangkan aku dan adikku tidaklah demikian. Bahkan aku dan adikku sangat jarang curhat. Apalagi sekarang ini setelah kami sudah mempunyai jalan pikiran masing2, hampir nggak pernah. Bertemu cuma sekedar bertanya hal biasa. Tidak pribadi. Hal umum saja, kayak bercakap dengan orang asing saja. Padahal, kalo aku bicara dengan orang lain, bisa lebih dalam dari pembicaraan aku dengan adik kandungku sendiri. Dari sini aku sadar kenapa hal itu terjadi. 'Mungkin' ini adalah alasan besarnya. Umur aku dengan adik-adikku tidak begitu jauh. Sedangkan aku dengan anak-anak orang terpaut sangat jauh. Paling sedikit 7 tahun. Aku sangat nyaman bicara dengan mereka, padahal mereka bukan saudara kandungku.

Catatan Les Privat Selasa 17 September 2019

Gua udah mengajar ke keluarga Manalu yang ada di jalan Maduma sebanyak 13 kali. Pada bulan September ini benar2 full. Hari Senin, Rabu, dan Kamis. Sedangkan ke keluarga Nainggolan yang ada di Jalan Letkol GA Manullang, sudah sebanyak 2 kali aja masih soalnya hari Jumat dan Sabtu kemarin, kami pergi ke Parsoburan untuk ziarah. Soalnya, ketika hari Kematian Yesus, kami belum melakukannya. (Aduh gimanalah nanti kata Lae itu ke gua? Dan misalnya waktu sebulan berlalu padahal kami masih belajar 2 kali aja masih?) Ke keluarga Nainggolan yang ada di Pasaribu benar2 full selama bulan September ini, hari Senin, Selasa, dan Kamis. Curhat gua setelah ngajar . Gua sedang ragu kalo2 mengajar privat ini akan segera berakhir. Soalnya, gua kayak nggak memberikan dampak yang signifikan kepada orang2 yang gua ajarin, kecuali ke anak SMA yang gua ajarin. Itupun, cuma pelajaran Kimia doank. Pelajaran Matematika yang seharusnya gua ajarin kagak memberikan dampak yang signifikan. Gua jadi merasa b

Kata 'Bijak' Tentang AKURAT

Menggunakan kata 'bijak' sebenarnya agak kurang mengenakkan hati saya tetapi hal itu saya lakukan karena tidak menemukan sinonim yang cocok untuk kata tersebut terkait apa yang akan saya tulis. OK, sekian dulu pembahasan judul. Anggap aja kita udah sama2 setuju tentang judulnya, kalo belom, berikan komentar di bawah ya... Kata bijak ini saya peroleh setelah saya membaca sebagian pelajaran Fisika  Kelas X tentang Besaran dan Satuan. Kalimat yang mengilhami saya ada dalam gambar di bawah. Apa rupanya isi dari kalimat bijak itu. Begini bunyinya. Akurat itu sebenarnya bukanlah tanpa kesalahan , tetapi melakukan kesalahan yang amat kecil . Jadi kalo dalam belajar melakukan kesalahan adalah HAL YANG BIASA . Tidak perlu dirisaukan atau ditakutkan . Belajar berarti Melakukan Sesuatu Agar Kesalahan yang Terjadi Semakin Kecil . Begitulah bunyinya. Menurut loe, gimana kata bijak yang gua buat? Komen di bawah ya.

Jika Ibu Pergi

"Jika Ibu Pergi" Seperti judul yang bodoh ya. Mungkin saja memang bodoh. Hal ini terus kupikirkan. Tiap hari. Apa yang bakal terjadi pada keluarga kecil kami jika Ibu pergi atau tiada? Kata pertama yang muncul dalam pikiranku adalah KEHANCURAN Keluarga kami akan hancur. Setiap dari diri kami akan pergi mengambil jalannya masing-masing. Tidak akan ada lagi yang peduli satu sama lain. Aku pasti melakukan itu.

Berpikir Smart

Berpikir smart memerlukan kemampuan REASONING. Kemampuan reasoning bisa diperoleh dengan cara mengetahui relasi antar objek. Kita bisa mempelajari/memahami suatu objek dengan cara mempelajari RELASI objek itu dengan objek2 lainnya. Jadi, inilah alasan kenapa kita harus MEMBACA sebanyak-banyaknya. Kita nggak akan bisa memecahkan masalah kalo kita belum mengenali IDENTITAS dari masalah itu.

Karikatur Harapan Baruku??

I got idea for my future? Future? Kapan gua mikirin tentang future? Ya gua pikirin dari mulai sekarang, ya mungkin saja gua nanti umur panjang. Jadi gimana gua bisa survive di kehidupan yang semakin maju. Kalo gua masih hidup panjang gua harus buat target2 baru apabila target2 lama terpenuhi. Jadi yang gua pikirin ini adalah tentang kerjaan gua di masa mendatang nanti setelah gua peroleh nanti tablet gua. Mau diapain tablet gua? Gak mungkin kan gua beliin tablet cuma untuk menggambar doank. Gua akan berusaha buat tablet itu sebagai pijakan gua untuk hasilin duit. Ya duit... duit untuk bertahan hidup. Jadi begini, gua berencana akan mempelajari teknik karikatur. Jadi rencananya, apabila gua nanti udah jago buat karikatur, gua akan menjualnya ke masyarakat sekitar. Gua juga akan manfaatin kedai kakak gua yang bentar lagi rampung sebagai tempat jualan karikatur gua. Kenapa karikatur? Karena karikatur itu benar2 unik, seenggaknya menurut gua. Gambarnya lucu. Membuat kesan bagi orang y

Sampai di Parsoburan

Sekarang (20.21 WIB) aku sudah berada di Parsoburan. Baru saja aku mendengar 1 lagu dari headset karena kagak ada kerjaan. Aku mencoba untuk tidur dan aku menutup mataku. Tapi, ketika aku menutup mataku, bayangan yang selalu muncul di kepalaku adalah bayangan yang dulu pernah kurasakan ketika aku sakit dulu. Hal itu juga kurasakan ketika berada di Parsoburan ini. Apa bayangan itu rupanya? Kasar dan halus berbentuk garis2 berganti-ganti. Memang sih, aku nggak merasa sedang sakit. Tapi bayangin itu sangat menggangguku sebab hal ini mengganggu imajinasiku. Apakah ada sesuatu makna lain di balik hal ini? Aku tidak tahu. Tapi hipotesisku mengatakan bahwa ini mungkin karena aku masih kurang merasa nyaman.

Cantik Sih Tapi...

Sekitar 10 menit yang lalu (kira2 jam 17.09 WIB) gua pulang dari rumah tempat gua ngasih les privat. Setelah 70 an m berjalan kaki, seorang gadis lewat di samping gua. Kami saling tatapan, wajahnya cantik, menurut gua. Sebelumnya dia udah pernah gua liat duduk di depan rumahnya. Dari jauh memang menurutku dia cantik tapi gua belum yakin soalnya gua kan rabun. Soalnya gua udah sering melihat gadis dari jauh cantik, eh sampai gua liat dari dekat gak seperti yang gua bayangin. Yang ini beda. Benar2 cantik orangnya. Rambutnya ia ikat jadi satu ke belakang. Badannya kira2 setinggi gua. Bagi cewek, itu udah lumayan tinggi. Tapi gua jadi kurang suka (dikit) karena dia make jenis celana untuk cewek yang gua kurang suka liatnya. Sopan sih. Kagak di atas lutut, cuman modelnya itu gua kurang suka. Model bunga2 di celananya. Alai banget gua ya, karena pakaian gua jadi ilfeel sikit. Nggak tahu kenapa, ada di pikiran bawah sadarku tersirat bahwa pakaian yang digunakan seseorang juga menggambarka

Bebas (Lagu Mimpi)

Tetiba kuterbangun karena sebuah lagu. Bebas lagu dari Iwa K. Lagu ini diputar oleh adikku Joko yang udah ninggal. Ia memutarnya setelah duduk di kursi sebelah pintu dengan susunan kursi yang ia buat sebelumnya. Setelah gua dengar lagu itu, ia berjalan ke arah dapur. Dan disitulah gua terbangun. Dan tersadar ini mimpi. Lalu gua coba ingat ingat lagunya dan dapat lah lagu Bebas, meski lirik pertamanya bukan ini yang gua dengar. Dari huruf K kalimat pertama. Tapi lagu ini yang memiliki nada paling mirip dengan yang ada di mimpi.

Catatan Les Privat Minggu, 8 Sept 2019

1 minggu kemarin, mengajar privat benar2 full buat gua. 1. Jl. Maduma Sudah 9 kali, soalnya Senin, Rabu dan Kamis kemarin gua masuk. Tinggal 4/3 lagi biar dapet duit. 2. Jl. Letkol 2 kali minggu lalu, ada perubahan jadwal. Hari Selasa, Jumat dan Sabtu gua datang jam 2 aja katanya. Soalnya yang gua ajarin keseringan sibuk kalo udah jam 4 an. 3. Pasaribu Ke sana, gua selalu masuk. Dibulan September ini, sudah 3 kali. Senin, Selasa, dan Kamis. Oh ya, duit yang gua dapat dari ngajar ini sekitar. 500.000 + 600.000 + (ini masih belum, mungkin minggu depan nanti sekitar 500.000) Jadi totalnya sekitar 1,6 jt per bulan.

Catatan Les Privat (Kamis) 5 September 2019

Ini adalah catatan gua tentang seberapa banyak gua udah ngajar privat. Sebagai pengingat doank. 1. Mengajar ke Jl. Maduma udah 6 kali di bulan Agustus Pukul 15.00 WIB. Tambahannya ya ini: Senin, 2 Sept 2019 (15.00 WIB) Rabu, 4 Sept 2019 (15.15 WIB) 2. Mengajar ke Desa Pasaribu. Hitungannya ini agak beda. Dibayar sebulan, mengajar 3 kali seminggu. Yang gua tulis apakah hari itu aku datang apa kagak. Pukul 19.00 WIB aja. Senin, 2 Sept 2019 (19.45) Selasa, 3 Sept 2019 (19.30) 3. Mengajar ke Jl. Letkol Hitungannya kurang tahu. Tapi waktunya, hari Selasa, Jumat, dan Sabtu. Pukul 14.30 WIB. Selasa, 3 Sept 2019 Gua udah datang tepat waktu, kurang 5 menit (soalnya gua udah komit jangan pernah telat lagi). Tapi yang pengen gua ajarin kagak di rumah. Ya gua tunggu 15 menit sebab orang yang jaga rumah mencari si anak ke luar. Tapi kagak ketemu. Ya gua jadi pulang. Ini cuman sekedar catatan, agar kalo si orangtua anak nanya sudah berapa kali ngajarnya, gua tahu jawabnya. Bukan kayak bia