Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Kenapa Harus Berpuasa?

Pertanyaan utamanya adalah bukan 'apakah aku harus melaksanakan puasa atau tidak'. Tetapi, ' Kenapa aku harus berpuasa?' Untuk sementara ini, jawabanku adalah Dari pengalamanku berpuasa selama 7 hari, aku merasakan dalam kelemahanku, aku semakin berserah kepada Tuhan. Karenanya, aku merasa Tuhan berada di dekatku. Keadaan itulah yang kurindukan. Aku merindukan kuasa yang nyata dari Tuhan di dalam kelemahanku. ;)

Apakah Aku Harus Berpuasa Lagi?

Pertanyaan di atas kembali terngiang di hatiku sebab aku merasa ada yang salah dalam ucapanku. Seakan-akan 'keangkuhan' keluar secara liar dari mulutku. Ehh...... Tiba-tiba, aku nemuin solusinya yaitu, PUASA BERKATA-KATA Hanya saja, aturan apa yang harus kuperbuat atasnya? Bagaimana aku mengetahui bahwa ' aku sedang berpuasa berkata-kata' ? Aku tidak tahu jawabannya. Aku akan coba mencarinya di Google, dengan keyword "Puasa berbicara dalam Alkitab" serta "Apa esensi utama dari puasa berbicara?" Sebab aku berkata dalam hatiku, Menahan untuk berbagi tentang rasa senang maupun rasa kesedihan melalui ucapan yang keluar dari mulutku. Tapi tidak dengan ungkapan yang kubagi melalui jari jemariku. Sebab, aku percaya ungkapan yang dikeluarkan jari jemariku lebih menampakkan rasa rendah hati (jika dibandingkan dengan yang keluar dari mulutku). Jadi, bagaimana cara terbaik saya untuk berbagi rasa bahagia saya? Bukankah adalah hal baik untuk berbagi

Ternyata Tidaklah Rumit

Prasangka buruk memang mesti dihilangkan. Tidak ada yang terlalu rumit jikalau kita percaya kepada Tuhan - kuharap kesadaran ini kupegang di setiap detik kehidupanku. Untuk mengadakan seminar proposal, aku hanya perlu melengkapi berkas: 1. Surat Permohonan Jadwal Seminar 2. Surat Permohonan Seminar Proposal 3. Surat Pengesahan Komisi Pembimbing 4. Surat Pengesahan Komisi Pembanding 5. Proposal (ACC) yang udah difotocopy. Lalu, dimasukkan ke Map Merah, ditulis nama, judul, jadwal seminar. Setelahnya, diberikan ke Bang Bandi. Tinggal nunggu Surat Undangan dari Departemen lah. Selanjutnya, aku belum tahu. Nggak usah aku ambil pusing, toh kalo aku pusingin bukannya Semuanya Jadi Kelar. Yang ada rasa khawatir menghantui aku. So, dibawa santai aja, dan pastinya berdoa minta bimbingan dari Roh Kudus. Ok Ja. Are u ready to rock??? ;)

Beribu Pustaka Proposal?

Akhirnya, revisi proposal selesai juga. Perubahan yang kulakukan sangat besar. Seperempat bagian dari Latar Belakang telah berubah, dan seluruh Tinjauan Pustaka telah berubah. Yang menjadi keraguanku adalah jumlah daftar pustaka yang kugunakan sangat banyak, ada 2,2 halaman. Aku jadi ragu, sebab Dosen Pembanding mungkin akan bertanya, "Kok, banyak kali daftar pustakamu? Apakah ini memang murni hasil kerjamu?" Sebuah jawaban sementara yang muncul di pikiranku adalah "Memang Pak, beberapa pustaka/literatur yang saya cantumkan hanya berupa penyebutan aja, karena sudah saya rujuk di bagian latar belakang untuk saya pergunakan sebagai bukti pendukung atas tesis/argumen yang saya buat. Pustaka yang menjadi fokus saya hanya sekitar 2/3 saja dari jumlah pustaka yang ada." Itulah jawaban yang bisa kupikirkan untuk saat ini. Kuharap, aku bisa menjawabnya nanti dengan lebih baik. Aku yakin dan percaya, Roh Kudus akan membimbingku dalam berkata-kata. Amen

Petir Tuhan?

Untuk yang kedua kalinya, petir menyambar di dekatku (tidak lebih dari 5 meter) pada pukul 16.10 WIB. Aku sangat terkejut mendengarnya, sebab aku sedang membaca tentang gelar Anak Manusia yang digunakan oleh Yesus. Aku bertanya2 dalam hati, "Apakah gerangan maksud dari kejadian ini? Apakah yang hendak ia sampaikan kepadaku?" Sebab, segala kejadian yang terjadi atas dunia ini ada dalam kendali Tuhan. Aku baru terigat kemarin malam, ketika itu aku sedang bingung memutuskan mengenai Tinjauan Pustaka yang akan aku gunakan di proposalku. Aku berkata, "Ya Tuhan berilah petunjuk-Mu padaku tentang apakah aku harus menggunakan Tinjauan Pustaka yang ada di jurnal atau karanganku sendiri, berupa hujan ...." Itulah yang kupikirkan dalam hatiku. tapi nggak komplit aku pikirkan sebab aku ragu2 dengan apakah yang kulakukan adalah benar atau tidak. Akan tetapi, solusi atas permasalahanku sudah aku dapat. Back to the point , apakah memang benar Tuhan menunjukkan petunjuk-N

Yom Shishi Puasa

Tadi pagi aku bangun begitu cepat, yaitu pukul 4 pagi. Beberapa menit aku terdiam, mau merenung , tapi pikiranku kurang fokus. "Daripada nggak ngalakuin apa2, mendingan aku membaca Alkitab", pikirku. Akhirnya, kuputuskan membaca Alkitab. Firman Tuhan yang kubaca pada hari ini adalah Bilangan 27. Temanya bercerita tentang Pengurapan Yosua bin Nun sebagai pengganti Musa oleh Imam Eleazar. Musa diganti sebab dosa yang ia lakukan waktu di gunung Zin ketika hendak mengeluarkan air dari batu (air Meriba), dan juga mengenai pembagian hak waris kepada laki2 atau perempuan. Firman hari ini, secara pribadi, "kurang menyentuhku", sebab aku merasa tidak mengena ke kehidupanku. Atau dengan kata lain, bukan menjadi rema untuk saat ini. Setelah sekian menit, aku pun selesai membaca, dan mataku pun ngantuk lagi. "Untunglah", pikirku. Soalnya, pagi nanti - kira2 pukul 8 pagi - aku harus menjumpai Pak Rosman untuk mensahkan bahwa aku telah menjadi mahasiswa bimbing

Yom Chamishi Puasa

Untuk sementara ini, aku menyimpulkan bahwa solusi atas melemahnya tubuh ketika berpuasa adalah "kosongnya" pikiran dari hal-hal yang baik untuk dilakukan. Atau dengan kata yang lebih sederhana, Menunggu waktu untuk berbuka. Jadi ketika berpuasa, hal yang harus dilakukan adalah aku harus tetap menjaga pikiranku untuk tetap terisi oleh aktivitas yang berguna. Hal ini kuperoleh tadi pagi yaitu ketika aku sedang membaca buku sehingga aku melupakan berapa lama aku harus menunggu. Dan sampai pukul 18.00 WIB aku masih memiliki pemikiran yang segar sebab aku berdiskusi tentang skripsi dengan temanku (Artika).

Hampir Lupa

Ehhhhh ehehhhhhhhh ... Praise the Lord, seorang temanku yang bernama Faisal datang mengingatkan aku tentang tahap kedua dalam tugas akhir, yaitu Menulis nama di Absensi tentang Dosen Pembimbing dan Mahasiswa Bimbingan. Aku kira ketika proposal udah di ACC, maka posisiku sebagai mahasiswa bimbingan Dosen Pembimbingku tidak bisa ditikung. Ehhh , ternyata dan ternyata, .... Aku salah. Hal ini aku share agar bisa (mungkin) juga nanti sebagai petunjuk bagi orang2 yang hendak melakukan Tugas Akhir di jurusanku - Matematika USU. Sekalian sebagai sebuah bagian dari Catatan Akhir Semester-ku. Sekali lagi, Praise The Lord. ;)

Yom Revi'i Puasa

Puasa yang kemarin berjalan dengan berhasil. Kendati begitu, ada beberapa hal yang harus kuperbaiki, yaitu Jangan pernah menunggu waktu tentang kapan berakhirnya puasa. Karena semakin aku memikirkannya, semakin lemahlah tubuhku. Secara pribadi, tidak terlaksananya rutinitas (baik) dengan mendasarkan alasan pada lemahnya tubuh akibat berpuasa adalah sebuah kesalahan dalam berpuasa. Dan mungkin saja hal ini dapat dijadikan sebagai bukti bahwa puasa yang dilakukan "gagal" - untuk saat itu. Sehingga dapat dikatakan bahwa puasa itu tidaklah "sejati". Kesejatian puasa terletak pada penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhanlah yang menguatkan aku dalam segala usaha yang kulakukan. Setidaknya, itulah yang kuyakini (1/2 hari setelah menjalankan puasa, tapi baru saja aku bisa menyimpulkannya dalam kalimat ini). ;)

ACC Judul Skripsi

Setelah melalui beberapa putaran pembuatan judul skripsi, akhirnya Tuhan berkehendak bahwa aku harus memperjuangkan skripsi yang berjudul, VARIASI ORDER CROSSOVER PADA ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELING SALESMAN PROBELM (TSP) . Disahkan pada Hari/tanggal     : Selasa, 25 Juli 2017 Oleh                     : Ibu Ester N. Meskipun pada awalnya aku merasa kurang excited ketika melihat tepat di depanku bahwa judulku di-ACC, aku HARUS - DAN MEMANG HARUS - mensyukurinya. Sebab yang membuatku kurang excited sebelumnya adalah bahwa Ibu Ester tidak menanya lebih detail tentang isi judul proposalku. Beliau hanya membaca kurang lebih 7 menit dan memberikan beberapa masukan. Kendati demikian, dengan mengambil sudut pandang lain, aku mengkalim bahwa sebab yang terjadi itu adalah karena Ibu Ester sudah memahami apa yang akan aku lakukan dalam tugas akhirku. Atau dengan kata lain, aku "dapat" dikatakan berhasil dalam pengerjaan proposalku. ;) For t he next step, I am

Yom Shlishi Puasa

Baru berlalu 7 jam puasaku untuk hari ini, sedikit demi sedikit aku mulai merasakan lemah sebab energiku semakin berkurang. Tidak dapat dipungkiri, aktivitas yang kulakukan hari ini lebih padat daripada 2 hari sebelumnya. Beberapa aktivitas yang telah kulakukan selama 7 jam berpuasa hari ini adalah - Berjalan kaki dari FMIPA ke Birek USU untuk mengantarkan proposal. - Naik kereta dari FMIPA ke Setia Budi untuk membelikan makanan keperluan temanku yang lagi sidang. Baru dua saja aktivitas yang mungkin menguras tenaga, tapi aku udah mulai melemah. Tapi untungnya, sebuah pemikiran muncul dalam kepalaku yakni B agaimana aku menggunakan energiku seefisien mungkin sehingga tidak menghindar dari berbagai aktivitas lainnya ? Tapi baru kusadari, lemahnya tubuhku bukan hanya karena 2 aktivitas besar yang kulakukan di atas, tetapi karena aku kurang tidur semalam - +- 4 jam. Jadi, aku beroleh kesimpulan bahwa Ketika melakukan puasa, aku harus tidur tepat waktu di hari sebelumnya.

Menyangkal Diri

"Nikmatnya berpuasa". Aku percaya bahwa kalimat di atas akan keluar dari mulut orang2 yang menjalankan puasa dengan sungguh2. Kenapa aku mengatakan demikian? Setelah 2 hari aku menjalani puasa, aku sedikitnya sudah memahami apa arti dari penyangkalan diri . Aku masih mengingat firman yang diucapkan oleh Yesus tentang penyangkalan diri, yaitu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24) Sebelumnya, aku tidak paham arti dari menyangkal diri . Aku berpikir bahwa menyangkal diri adalah sebuah hal yang membingungkan, sebab aku berkata dalam hatiku, "Bagaimanakah mungkin seseorang dapat menyangkal dirinya sendiri? Bukankah kita harus percaya kepada diri sendiri? Sebab jikalau saya menyangkal diri, maka saya akan semakin terjebak dalam rasa rendah diri." Aku baru sadar bahwa pemikiran itu adalah salah. Menurut apa yang saya yakini dan alami, pe

Yom Sheni Puasa (Part 2)

Aku baru menyadari bahwa selama ini, banyaknya energi yang tersimpan di dalam pikiranku terlalu banyak dihabiskan untuk memikirkan hal2 yang nggak berguna. Baru dua hari saja aku menjalani puasa, aku merasakan bahwa 'sedikit' energi yang kumiliki lebih banyak gunanya, sebab dengan sedikit energi yang kumiliki, aku belajar untuk menggunakannya untuk hal2 yang benar2 bermanfaat. Untuk sementara ini, aku berpikir bahwa aku akan menjalani puasa sepanjang hidupku. Beberapa keuntungan sudah langsung aku rasakan, diantaranya 1. Aku lebih teratur untuk makan pagi dan makan malam. Dan aku merasa lebih sehat sejauh ini. 2. Aku selalu berpikir untuk tidak membuang energiku untuk memikirkan hal2 nggak bermanfaat. 3. Aku selalu - setidaknya 2 hari ini - untuk mengendalikan perasaanku. 4. Aku setidaknya bisa menghemat uangku dan tidak khawatir lagi tentang apakah uang yang kumiliki cukup atau kagak. Aku rasa keuntungan2 lainnya sudah menunggu esok hari. ;) Dan aku harus selalu mengi

Yom Sheni Puasa (Part 1)

Terbangun dari sebuah mimpi, "Aku mirip seperti seorang pencuri. Aku menyelinap melalui dinding gedung2 - mirip seperti sebuah penjara. Di tempat ini, ada semacam Lampu Patroli yang sangat besar. Ketika aku menyelinap ke gedung2 itu, aku selalu menghindar dari cahaya lampu itu. Sebab aku berpikir bahwa jikalau aku terkena cahaya itu, penjaga akan menangkapku. Aku berpindah dari ruangan satu ke ruangan lain. Sewaktu tiba di ruangan baru, tiba2 seorang penjaga gedung berlari dengan cepat melalui anak tangga. Aku pikir ia telah melihatku. Aku bersembunyi di balik tembok. Dan ketika ia hendak sampai di anak tangga terakhir, aku pun menendangnya, dan ia terjatuh. Namun, ia tidak menjaga seorang diri. Seorang penjaga lain melihatku, dan melemparkan granat padaku. Bersamaan dengan itu, aku membunuh penjaga tersebut. Tetapi, ia sudah membuang granatnya tepat di depan mataku. Bom itu meledak dan nyawaku tinggal 15 exp." Aku pun terbangun. Dan aku segera melihat jam dari hpku.

Hari Pertama Puasa (Part 2)

Praise the Lord Christ Jesus who has enabled me to fast this day. Tampaknya, aku berhasil menjalankan dengan nilai 100%. Tanpa amarah, tanpa nafsu, serta mengisi waktu dengan hal2 berguna. Aku mungkin berhasil sebab ujian pada hari ini tidak banyak. Hanya ujian tentang pengendalian diri terhadap sikap iri hati - setidaknya menurutku. Ya Bapa, aku harap kepadaMu untuk hari selanjutnya, aku bisa melakukannya dengan baik juga. Engkaulah yang menguatkan aku. The Word which strenghten in the days to come, " And should sleep by night and rise by day, and the seed should sprout and grow, he himself does not know how." ;)

Ini Bukan Tentangku Tapi Tentang Yesus

Ada banyak pikiran negatif yang muncul dalam pikiranku, seperti "Jikalau kamu mengingkan seorang wanita menjadi pacarmu dalam hatimu, maka gagallah puasamu." "Jika aku berpikir bahwa puasa ini membuat aku menjadi murni kembali, maka aku telah Tidak Percaya kepada Ketaatan Kristus." "Ini bukan tentang ketaatanmu (puasa), tapi ketaatan Kristus, maka puasamu tidak berguna. Oleh karena itu, hentikan saja puasamu." Joseph Prince berkata "Buah dari kepercayaan yang benar adalah ketaatan." Karenanya, puasa yang kulakukan ini bukanlah untuk memurnikan diriku dari dosa, tapi adalah buah dari kepercayaan yang benar terhadap Ketaatan Kristus Yesus. Praise The Lord. Joseph Prince berkata bahwa kita tidak akan pernah menghilangkan semua pikiran buruk tersebut sebab kita MEMANG ORANG BERDOSA, tetapi KITA DAPAT MENGABAIKANNYA, ABAIKAN SAJA dengan berkata dalam hati, ITU BUKANLAH AKU Pikiran seperti ini juga sering DATANG dalam pikiranku, "Ngg

Hari Pertama Puasa (Part 1)

Aku tidur tidak lebih dari 5 jam. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Kutambah lagilah jam tidurku kira2 setengah jam lagi. Meskipun begitu, mataku masih lemah, tapi pikiranku tidak mau lagi untuk tidur sebab pikiranku saat itu sudah dipenuhi oleh puasa . Jam menunjukkan pukul 05.30-an. "Ini kan hari pertama berpuasa... Aku harus menujukkan komitmenku", pikirku. Sebab aku berpikir sebelumnya, "Ah tidak papa lewat sikit jam 6 untuk puasa sebab aku butuh energi (makan)." Kegiatan pertama yang kulakukan adalah berdoa - meskipun singkat saja - tidak lebih dari 20 detik. Sebab, rencanaku kemarin adalah harus berdoa kushu - kira2 10 menitan. Sebab Mahatma Gandhi pernah berkata, "Doa bukan semata-mata sebuah permintaan. Doa adalah sebuah kerinduan jiwa." Karena itu, DOA adalah intisari dari kehidupan berpuasa. Meskipun demikian, I thank Christ Jesus my Lord who has enabled me. In the days to come, I will have done great.

Bingung Lagi (SKRIPSI)

Ketika sedikit lagi biar rampung proposal lamaku, tiba2 pikiran tentang "bagaimana sebuah operator crossover seperti Single Point dapat diterapkan dalam masalah traveling salesman problem?" Aku pun bingung. Soalnya, yang kubuat dalam Tinjauan Pustaka sebagi contohnya adalah Induk Biner. Padahal, dalam masalah TSP kan, kromosom induknya kan bukan Biner. Karena aku belum menemukan caranya, akhirnya sebuah jalan keluar muncul di pikiranku, yaitu " PENERAPAN ALGORITMA METROPOLIS SEBAGAI OPERATOR PINDAH SILANG PADA ALGORITMA GENETIKA DALAM MENYEL ESAIKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM" Meskipun demikian, aku tetap harus mencari solusi atas masalah saat ini. Jikalau tidak ketemu besok juga, ya terpaksa harus kupake judul yang diatas. All the best...

Judul Baru Kehidupanku

Besok adalah awal baru kehidupanku. Dalam menyambut Hari Pertama dari Awal Baru tersebut, aku mulai dengan berpuasa selama 7 hari penuh. Puasa yang akan kulakukan dimulai pada pukul 6 pagi, dan berbuka pada pukul 6 sore. Wishing more laughter, more joy, and more love for me in the days to come. ;)